Kasus kekerdilan pada ayam broiler sering terjadi, tidak tergantung strain
atau bangsa ayam. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ? disini akan kita jelaskan beberapa penyebab ayam-ayam tersebut bisa menjadi kerdil.
Pada saat musim penghujan kasus
penyakit yang terjadi adalah penyakit-penyakit yang terkait dengan
pencernaan dan pernafasan. Bisa karena
pencernaan terkait dengan pakan, serangan virus dan bibit ayam pada
waktu masih muda.Untuk itu untuk mengetahui kejadian dan
penanggulangan kasus ayam kerdil, perlu dicek dari awal menejemen pemeliharaan. Bilamana menjumpai ayam kerdil di
peternakan, ayam tersebut perlu
dimusnahkan, agar tidak menyebabkan kerugian lebih lanjut. Beberapa penyebab kekerdilan tersebut seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :
1. Musim Penghujan dan Pakan
Sudah
tentu terkait dengan pakan yang harganya mahal, ayam yang kondisinya
demikian jelas merugikan, maka dianjurkan ayam yang tidak normal
tersebut dimusnahkan atau dimatikan saja, dibakar dan dikubur. Adapun faktor seperti
banjir yang terjadi di mana-mana banyak menyebabkan terputusnya jalan
dari satu wilayah ke wilayah lain, yang secara nyata berpengaruh pada
pengiriman ayam dan sarana produksi peternakan yang lain termasuk pakan. Dengan demikian bilamana pasokan pakan terhambat, merupakan faktor yang
sangat serius bagi perkembangan ayam pada masa pemeliharaan.
Di
samping itu, kaitan antara musim penghujan dan pakan adalah pada soal
kualitas pakan itu sendiri.Jamur pada musim
penghujan begitu mudah tumbuh dan berbiak di mana-mana, termasuk pada
pakan, bisa menyebabkan mikotoksikosis yang ujung-ujungnya juga mampu
menyebabkan kekerdilan.Adanya kandida, jamur, khamir, pada
tembolok bisa menyebabkan malaborpsi. Pertumbuhan
terhambat, masa produksi lambat. Secara patologi anatomi ada,
terjadi malabsorpsi, rusaknya usus, pakreas, dan terjadinya proventrikulus.
Lingkungan dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan kadar Oksigen turun drastis, terutama di
daerah pegunungan, dan kurangnya pemanas. Hal ini pun bisa terjadi pada
hacthery (penetasan) yang juga dapat ikut ambil bagian. Ketika
cuaca sungguh tidak beraturan, hujan dan panas, kondisi ini menyebabkan
kelembaban, suhu, level oksigen dan CO2 menjadi sangat sulit untuk
diatur dan dikendalikan di dalam hatchery.Padahal kita ketahui,
Embrio modern sangat rentan dalam hal kebutuhan oksigen. Jelas tercukupi
atau tidaknya O2 ini sangat mempengaruhi aktivitas ayam termasuk dalam
kegiatan makan.
Dengan demikian kita
bisa menarik benang merah antara musim penghujan, pakan dan kekerdilan.
Apalagi ternyata, aktivitas makan dan pertumbuhan ayam sendiri yang
secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada pertumbuhan ayam
sangat dipengaruhi oleh hal-hal seperti di bawah ini sesuai dengan
problem faali ayam:
a. Brooding
Ketika akhirnya peternak
memutuskan memasukkan DOC, untuk persiapan kedatangan DOC, persiapan
brooding harus sudah siap meliputi chick guard, pemanas, tirai dalam,
tirai luar, tempat pakan, tempat minum, bila kandang panggung maka
seluruh lantai harus ditutup. Cick guard berdiameter 3 m untuk 750 ekor.
Pemanas dinyalakan 2 jam sebelum DOC datang.
Perhatikan suhu
brooding setiap saat terutama pada dini hari saat suhu terdingin yaitu
sekitar jam 2 malam/pagi, dan pada siang hari saat suhu terpanas yaitu
antara jam 11-14.Bila kontrol suhu dapat dilakukan dengan baik
maka anak ayam akan merasa nyaman. Tidak terlalu panas atau dingin
sehingga dapat makan dan minum dengan baik.
Untuk
mengatasi permasalahan kekerdilan pada ayam dengan kondisi lingkungan
sangat dingin, pemanas harus kuat betul. Pada dua minggu pertama suhu
brooding paling rendah 29 derajat Celsius, paling tinggi 35 derajad
Celsius. Itu pada minggu 1, 2, dan 3. Sedangkan pada minggu ke 4,
5 dan 6 suhu sebesar 33 derajad Celsius. Hal tersebut dengan catatan
tidak ada fluktuasi suhu yang terlalu tinggi.Yang penting adalah kepekaan terhadap suhu.
Usahakan ada termometer untuk setiap kandang. Kalau tidak ada, dapat
gunakan tubuh peternak sebagai patokan dan atau melihat pola penyebaran
anak ayam yang merata saat itu. Peternak harus tahu kapan mengatur suhu
brooding dan kandang.
Perlu diingat, kondisi brooding
mempengaruhi penyerapan kuning telur. Bila suhu terlalu panas, kuning
telur akan menjadi kering. Sebaliknya bila kurang panas, saluran kuning
telur akan menyempit. Keduanya akan menyebabkan kuning telur menjadi
tidak sempurna.Padahal, dalam kuning telur selain terdapat
cadangan makanan, vitamin, hormon, juga sumber kekebalan yang diturunkan
dari induk. Bila kuning telur tidak terserap sempurna akan ada masalah
kesehatan anak ayam.Hal itu penting untuk menjaga kekebalan
anak, sebab apabila kekebalan yang diwariskan dari induk lemah, bisa
menyebabkan ayam mengalami gagal pertumbuhan dan rentan sakit.
b. Tirai
Penyesuaian tirai pun perlu
dilakukan dengan rajin. Ada saatnya membuka, ada saatnya menutup, bahkan
menutup rangkap. Dalam kondisi penuh hujan dan kabut dingin itu, untuk
melindungi ayam di kandang-kadangnya, kandang butuh tirai tambahan.Sayangnya, pada daerah-daerah yang dingin ini, biasanya tirai tidak dirangkap. Tirai rangkap sangat dibutuhkan pada kondisi ini.
Selanjutnya
operator jangan teledor mengatur pemanas dan suhu sesuai kondisi dingin
atau panas yang berubah-ubah. Untuk membantu kelemahan kedisiplinan ini
ada solusi alternatif, yaitu pemanas atau brooder yang otomatis, yang
dapat menyesuaikan dengan suhu yang ada dengan lampu yang kecil.Hal
ini dapat membantu mengatasi masalah pada pemanasan yang tidak
otomatis, di mana pemanasan tidak mencukupi bila malam dingin, dan siang
menjadi kepanasan.Efek pemanasan yang tidak tepat ini
berpengaruh terhadap tidak berhasilnya berat badan mencapai yang
diinginkan.
c. Chicken Guard
Selanjutnya, oksigenasi brooding jangan terlalu pengap.
Kalau perlu dibantu dengan kipas angin. Syukur bisa diberikan suplai
oksigen ke air minum walau belum diketahui betul pengaruhnya karena hal
ini diambil pengalaman penerapannya untuk ikan, dan sekarang dicoba
diterapkan pada ayam.Artinya, jangan lupa memperhatikan
kepentingan ventilasi ayam. Dengan melebarkan chicken guard, lebih cepat
melebar hasilnya ventilasi lebih bagus. Pelebaran ini dilakukan mulai
hari ke 5 sesuai pertumbuhan dan kepadatan kandang.
d. Litter
Adapun,
sekam atau serutan yang akan digunakan sebagai litter sebelum digunakan
dilakukan desinfeksi lebih dulu. Penggunaan alas koran minggu pertama
agar pakan dapat disajikan sedikit demi sedikit dan selalu dalam keadaan
segar.Pastikan bahwa, litter atau alas kandang dalam kondisi
yang baik. Litter yang basah, lembab dan menggumpal dapat meningkatkan
resiko penyakit. Penggantian litter ini jangan dilakukan secara total,
tetapi bertahap, litter yang basah dan menggumpal segera dikeluarkan dan
diganti dengan yang baru. Litter setidaknya selama 2 minggu pertama harus kering dan
steril, jangan sampai basah.
e. Olesi Pusar
Cara
lain menghadapi hujan yang membasahkan adalah perhatian langsung pada
ayamnya sendiri. Air basah dan litter lembab pada litter dapat langsung
menyerang individu anak ayam. Seperti anak manusia yang bisa tersarang
masuk angin, apalagi anak ayam yang lemah. Ingat bagaimana kala
anak-anak terserang masuk angin? Olesi pusar dengan minyak kayu putih.
Kalau anak ayam? Olesi pusar dengan desinfektan.
Bila diketahui
5-10 persen dari jumlah anak ayam itu terdapat pusar basah, segeralah
olesi dengan desinfektan, untuk mencegah
terjadinya ascites yang mendorong terjadinya kekerdilan.Pada
saat anak ayam umur sehari ini dilepaskan sebelumnya oleskan desinfektan satu
demi satu pada anak-anak ayam itu, baru dilepaskan satu per satu.
Hal-hal seperti ini apabila peternak tidak bisa
melakukan, mengakibatkan hambatan pertumbuhan ayam sehingga terjadi
kegagalan pertumbuhan. Sebaliknya, kalau persyaratan dipenuhi kasus
lambat tumbuh bisa diminimalisir. Persentase kejadian bisa dikurangi
lebih kecil dari 5 persen.
No comments:
Post a Comment