Gejala klinis yang muncul apabila ayam terserang koksidosis adalah
- sayap terkulai kebawah
- mengantuk
- bulu kasar (tidak mengkilat)
- nafsu makan menurun
- untuk yang sudah akut terjadi berak darah dan kematian
Pengobatan untuk ayam yang terserang koksidiosis adalah dengan pemberian obat antikoksidia. Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol dan menekan perkembangan Eimeria dalam tubuh ayam sehingga jumlahnya bisa ditekan dalam level rendah. Saat ini sudah banyak obat antikoksi yang diproduksi baik dari golongan sulfa/sulfonamide atau amprolium. Pengobatan biasanya dicampurkan kedalam air minum. Untuk mempercepat proses penyembuahan jangan lupa berikan suplemen vitamin A dan K.
Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menanggulangi koksidiosis adalah
1. Pemberantasan ookista
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kapur dan soda kaustik pada permukaan liter yang lembab dan basah. kedua bahan tersebut apabila larut dalam air atau media basah (sekam basah) dapat menimbulkan panas yang tinggi sedangkan ookista tidak tahan terhadap suhu panas >55ÂșC.
2. Memperbaiki manajemen pemeliharaan
Perhatian suhu, kelembaban, ventilasi, kepadatan kandang serta kualitas liter/sekam. Berikan ransum dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan ayam.
3. Memberikan koksidiostat
Pemberian koksidiostat secara terus menerus pada ransum berfungsi untuk mengontrol dan menekan perkembangan koksidia sampai level rendah, contoh koksidiostat yang bisa diberikan adalah golongan ionofor. Beberapa pabrik pakan diketahui sudah menambahkan koksidiostat pada ransum yang diproduksinya, namun karena koksidiostat diberikan dalam waktu lama maka perlu dilakukan rolling koksidiostat yang diberikan. Jika tidak, koksidia akan resisten dan koksidiostat tidak akan mempan menangkal serangan ookista dalam tubuh ayam.
No comments:
Post a Comment