Monday 27 April 2015

Penyebab Ayam Menjadi Kerdil

Kasus kekerdilan pada ayam broiler sering terjadi, tidak tergantung strain atau bangsa ayam. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ? disini akan kita jelaskan beberapa penyebab ayam-ayam tersebut bisa menjadi kerdil.

Pada saat musim penghujan kasus penyakit yang terjadi adalah penyakit-penyakit yang terkait dengan pencernaan dan pernafasan. Bisa karena pencernaan terkait dengan pakan, serangan virus dan bibit ayam pada waktu masih muda.Untuk itu untuk mengetahui kejadian dan penanggulangan kasus ayam kerdil, perlu dicek dari awal menejemen pemeliharaan. Bilamana menjumpai ayam kerdil di peternakan, ayam tersebut perlu dimusnahkan, agar tidak menyebabkan kerugian lebih lanjut. Beberapa penyebab kekerdilan tersebut seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :

1. Musim Penghujan dan Pakan

Sudah tentu terkait dengan pakan yang harganya mahal, ayam yang kondisinya demikian jelas merugikan, maka dianjurkan ayam yang tidak normal tersebut dimusnahkan atau dimatikan saja, dibakar dan dikubur. Adapun faktor seperti banjir yang terjadi di mana-mana banyak menyebabkan terputusnya jalan dari satu wilayah ke wilayah lain, yang secara nyata berpengaruh pada pengiriman ayam dan sarana produksi peternakan yang lain termasuk pakan. Dengan demikian bilamana pasokan pakan terhambat, merupakan faktor yang sangat serius bagi perkembangan ayam pada masa pemeliharaan.

Di samping itu, kaitan antara musim penghujan dan pakan adalah pada soal kualitas pakan itu sendiri.Jamur pada musim penghujan begitu mudah tumbuh dan berbiak di mana-mana, termasuk pada pakan, bisa menyebabkan mikotoksikosis yang ujung-ujungnya juga mampu menyebabkan kekerdilan.Adanya kandida, jamur, khamir, pada tembolok bisa menyebabkan malaborpsi. Pertumbuhan terhambat, masa produksi lambat. Secara patologi anatomi ada, terjadi malabsorpsi, rusaknya usus, pakreas, dan terjadinya proventrikulus.

Lingkungan dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan kadar Oksigen turun drastis, terutama di daerah pegunungan, dan kurangnya pemanas. Hal ini pun bisa terjadi pada hacthery (penetasan) yang juga dapat ikut ambil bagian. Ketika cuaca sungguh tidak beraturan, hujan dan panas, kondisi ini menyebabkan kelembaban, suhu, level oksigen dan CO2 menjadi sangat sulit untuk diatur dan dikendalikan di dalam hatchery.Padahal kita ketahui, Embrio modern sangat rentan dalam hal kebutuhan oksigen. Jelas tercukupi atau tidaknya O2 ini sangat mempengaruhi aktivitas ayam termasuk dalam kegiatan makan.

Dengan demikian kita bisa menarik benang merah antara musim penghujan, pakan dan kekerdilan. Apalagi ternyata, aktivitas makan dan pertumbuhan ayam sendiri yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada pertumbuhan ayam sangat dipengaruhi oleh hal-hal seperti di bawah ini sesuai dengan problem faali ayam:

a. Brooding


Ketika akhirnya peternak memutuskan memasukkan DOC, untuk persiapan kedatangan DOC, persiapan brooding harus sudah siap meliputi chick guard, pemanas, tirai dalam, tirai luar, tempat pakan, tempat minum, bila kandang panggung maka seluruh lantai harus ditutup. Cick guard berdiameter 3 m untuk 750 ekor. Pemanas dinyalakan 2 jam sebelum DOC datang.

Perhatikan suhu brooding setiap saat terutama pada dini hari saat suhu terdingin yaitu sekitar jam 2 malam/pagi, dan pada siang hari saat suhu terpanas yaitu antara jam 11-14.Bila kontrol suhu dapat dilakukan dengan baik maka anak ayam akan merasa nyaman. Tidak terlalu panas atau dingin sehingga dapat makan dan minum dengan baik.

Untuk mengatasi permasalahan kekerdilan pada ayam dengan kondisi lingkungan sangat dingin, pemanas harus kuat betul. Pada dua minggu pertama suhu brooding paling rendah 29 derajat Celsius, paling tinggi 35 derajad Celsius. Itu pada minggu 1, 2, dan 3. Sedangkan pada minggu ke 4, 5 dan 6 suhu sebesar 33 derajad Celsius. Hal tersebut dengan catatan tidak ada fluktuasi suhu yang terlalu tinggi.Yang penting adalah kepekaan terhadap suhu. Usahakan ada termometer untuk setiap kandang. Kalau tidak ada, dapat gunakan tubuh peternak sebagai patokan dan atau melihat pola penyebaran anak ayam yang merata saat itu. Peternak harus tahu kapan mengatur suhu brooding dan kandang.

Perlu diingat, kondisi brooding mempengaruhi penyerapan kuning telur. Bila suhu terlalu panas, kuning telur akan menjadi kering. Sebaliknya bila kurang panas, saluran kuning telur akan menyempit. Keduanya akan menyebabkan kuning telur menjadi tidak sempurna.Padahal, dalam kuning telur selain terdapat cadangan makanan, vitamin, hormon, juga sumber kekebalan yang diturunkan dari induk. Bila kuning telur tidak terserap sempurna akan ada masalah kesehatan anak ayam.Hal itu penting untuk menjaga kekebalan anak, sebab apabila kekebalan yang diwariskan dari induk lemah, bisa menyebabkan ayam mengalami gagal pertumbuhan dan rentan sakit.

b. Tirai

Penyesuaian tirai pun perlu dilakukan dengan rajin. Ada saatnya membuka, ada saatnya menutup, bahkan menutup rangkap. Dalam kondisi penuh hujan dan kabut dingin itu, untuk melindungi ayam di kandang-kadangnya, kandang butuh tirai tambahan.Sayangnya, pada daerah-daerah yang dingin ini, biasanya tirai tidak dirangkap. Tirai rangkap sangat dibutuhkan pada kondisi ini.

Selanjutnya operator jangan teledor mengatur pemanas dan suhu sesuai kondisi dingin atau panas yang berubah-ubah. Untuk membantu kelemahan kedisiplinan ini ada solusi alternatif, yaitu pemanas atau brooder yang otomatis, yang dapat menyesuaikan dengan suhu yang ada dengan lampu yang kecil.Hal ini dapat membantu mengatasi masalah pada pemanasan yang tidak otomatis, di mana pemanasan tidak mencukupi bila malam dingin, dan siang menjadi kepanasan.Efek pemanasan yang tidak tepat ini berpengaruh terhadap tidak berhasilnya berat badan mencapai yang diinginkan.

c. Chicken Guard

Selanjutnya, oksigenasi brooding jangan terlalu pengap. Kalau perlu dibantu dengan kipas angin. Syukur bisa diberikan suplai oksigen ke air minum walau belum diketahui betul pengaruhnya karena hal ini diambil pengalaman penerapannya untuk ikan, dan sekarang dicoba diterapkan pada ayam.Artinya, jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi ayam. Dengan melebarkan chicken guard, lebih cepat melebar hasilnya ventilasi lebih bagus. Pelebaran ini dilakukan mulai hari ke 5 sesuai pertumbuhan dan kepadatan kandang.

d. Litter

Adapun, sekam atau serutan yang akan digunakan sebagai litter sebelum digunakan dilakukan desinfeksi lebih dulu. Penggunaan alas koran minggu pertama agar pakan dapat disajikan sedikit demi sedikit dan selalu dalam keadaan segar.Pastikan bahwa, litter atau alas kandang dalam kondisi yang baik. Litter yang basah, lembab dan menggumpal dapat meningkatkan resiko penyakit. Penggantian litter ini jangan dilakukan secara total, tetapi bertahap, litter yang basah dan menggumpal segera dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Litter setidaknya selama 2 minggu pertama harus kering dan steril, jangan sampai basah.

e. Olesi Pusar

Cara lain menghadapi hujan yang membasahkan adalah perhatian langsung pada ayamnya sendiri. Air basah dan litter lembab pada litter dapat langsung menyerang individu anak ayam. Seperti anak manusia yang bisa tersarang masuk angin, apalagi anak ayam yang lemah. Ingat bagaimana kala anak-anak terserang masuk angin? Olesi pusar dengan minyak kayu putih. Kalau anak ayam? Olesi pusar dengan desinfektan.

Bila diketahui 5-10 persen dari jumlah anak ayam itu terdapat pusar basah, segeralah olesi dengan desinfektan, untuk mencegah terjadinya ascites yang mendorong terjadinya kekerdilan.Pada saat anak ayam umur sehari ini dilepaskan sebelumnya oleskan  desinfektan satu demi satu pada anak-anak ayam itu, baru dilepaskan satu per satu.

Hal-hal seperti ini apabila peternak tidak bisa melakukan, mengakibatkan hambatan pertumbuhan ayam sehingga terjadi kegagalan pertumbuhan. Sebaliknya, kalau persyaratan dipenuhi kasus lambat tumbuh bisa diminimalisir. Persentase kejadian bisa dikurangi lebih kecil dari 5 persen.

No comments:

Post a Comment