Saturday 18 April 2015

Mengatasi Berak Kapur/Pullorum

Pullorum atau berak kapur merupakan penyakit yang sangat menular pada ayam sering dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.

Cara penularan penyakit berak kapur atau pullorum
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
1. Secara vertikal
yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
2. Secara horizontal
terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.

Gejala klinis penyakit berak kapur atau pullorum
napsu makan menurun
feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur
Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih
kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering
jengger berwarna keabuan
mata menutup dan nafsu makan turun
badan anak ayam menjadi lemas
sayap menggantung dan kusam
lumpuh karena artritis
suka bergerombol

Perubahan patologi penyakit berak kapur atau pullorum
Pada kasus yang akut sering dijumpai pembesaran pada hati dan limpa dan kadang kadang sering diikuti omfalitis. Pada kasus kronis dijumpai abses pada organ dalam dan adanya radang pada usus buntu (tiflitis kaseosa) yang ditandai adanya bentuk berwarna abu-abu didalam usus buntu.

Diagnosis penyakit berak kapur atau pullorum
Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi dengan penggumpalan darah secara cepat (rapid whole blood plate aglutination test).

Pengobatan penyakit berak kapur atau pullorum
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.

Pencegahan penyakit berak kapur atau pullorum
Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.

No comments:

Post a Comment