Monday 1 June 2015

Penyakit ND atau Tetelo



Penyakit ND/Tetelo ditemukan pertama kali oleh Doyle didaerah Newcastle, Inggris dan pada tahun yang sama Kraneveld juga menemukan virus penyakit ini di Bogor. Virus penyakit ND berasal dari family Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. Penyakit ini sudah menyebar diseluruh dunia dan menyerang segala jenis unggas termasuk burung liar. Ada beberapa tipe untuk serangan penyakit ini

  1. Tipe yang sangat berbahaya atau disebut Viscerotropic Velogenic Newcastle Disiase (VVND) atau tipe Velogenik. Tipeini menyebabakan kematian luar biasa bahkan sampai 100%.
  2. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakan gejala seperti gangguan pernapasan dan saraf.
  3. Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. pada ayam petelur dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara (dapat mencapai radius 5 km).

Gejala Penyakit ND
 Gejala klinis yang ditimbulkan penyakit ini adalah
  • bersin-bersin
  • susah bernafas 
  • megap-megap dan ngorok
  • nafsu makan berkurang 
  • sayap terkulai
  • kaki lumpuh
  • jalan mundur (sempoyongan)
  • kotoran encer berwarna putih
  • serta kepala dan leher terpuntir
Untuk lebih meyakinkan bahwa suatu peternakan benar atau tidaknya terserang ND, maka tindakan bedah bangkai adalah jalan terbaik dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus ND hasil bedah bangkai berupa gejala khas penyakit ini, yaitu adanya bintik-bintik merah (ptechie) pada proventriculus (kantong depan ampela). Selain itu juga terjadi perubahan pada lapisan usus berupa pendarahan dan kematian jaringan (nekrosa). Pada organ pernafasan akan mengalami eksudasi dan kantong udaranya menipis.

Pencegahan Penyakit ND
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan untuk penyakit  ini, maka dari itu satu-satunya upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan. Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini adalah melalui program vaksinasi. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif. 

Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan paling lambat hari ke-empat umur ayam, karena penundaan sampai umur dua minggu dan seterusnya akan menghilangkan kemampuan pembentukan antibodi aktif oleh antibodi induk, sebab pada umur tersebut antibodi induk sudah tidak berfungsi lagi. Program vaksinasi pada ayam pedaging sebaiknya dilakukan pada umur tiga hari dan vaksinasi lanjutan pada umur tiga minggu, sedangkan pada ayam petelur pada umur tiga hari, empat minggu, tiga bulan dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan. Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara semprot, tetes (mata, hidung, mulut), air minum dan suntikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan vaksinasi adalah
  • Vaksin segera diberikan setelah dilarutkan
  • Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang benar-benar sehat
  • Hindari hal yang bisa menimbulkan stress berat pada ternak
  • Hindarkan vaksin dari sinar matahari langsung
  • Cuci tangan dengan detergen sebelum dan sesudah vaksin
Mengingat kerugian ekonomi yang ditimbulan oleh penyakit ND ini sangat tinggi maka jalan terbaik dalam menanggulaninya adalah dengan menjalankan program manajemen yang ketat berupa program vaksinasi dan sanitasi lingkungan yang baik guna menghindari penyakit ini sehingga keuntungan akan dapat lebih meningkat, juga melengkapi nutrisi yang diberikan kepada ayam, baik tepat jumlah maupun jenisnya meliputi : protein, mineral, vitamin, lemak dan energi. Nutrisi yang lengkap pada pakan ayam akan meningkatkan stamina tubuh ayam sehingga ayam tidak akan mudah terserang penyakit.

No comments:

Post a Comment